Senin, 10 Januari 2011

10 artikel umum

1. PERSAHABATAN

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung
penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap
kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya
bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.” Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar

Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik. Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.

Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada
siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.” (Alessandro Manzoni)

2. NOBODY PERFECT

Seorang pemuda pernah bertanya pada seorang guru yg bijak,

katanya : gue suka sama seorang cewe, tapi gue kok ga yakin ya pak, apa dia itu bener2 sempurna buat gue, apa dia bener2 sayang gue, apa dia bener2 bisa bikin gue seneng.... Karena selama ini yg gue temui cuma seneng di depan aja, lama2 yg ada cuma keributan dan cekcok ga ada habisnya...

Si guru yg bijak hanya tersenyum, lalu ia menjawab : " Sebelum saya memberikan pendapat, saya cuma bisa bilang, bahwa di balik ketampanan kamu, semua pendidikan yg kamu peroleh, kekayaan yg telah kamu kumpulkan selama kamu bekerja, kamu tidak pernah akan menjadi sempurna...

...Begitu juga dgn gadis yg kamu sukai, dia juga tidak akan pernah bisa menjadi wanita sempurna. Tapi yang harus kamu temukan adalah apakah kekurangan kalian bisa disempurnakan bila kalian bersatu...

... semua orang merasakan kepahitan dlm hubungan, keributan, pertentangan & menyadari bahwa tidak akan pernah ada dua manusia yg memiliki kesamaan dlm segala sesuatunya. Tapi perbedaan itulah yg seharusnya menyatukan manusia. Perasaan menghargai serta mencintai semua kejelekan dan kekurangan pasangan itu adalah cinta sejati.... karena cinta sejati berarti mencintai seseorang melebihi kita mencintai diri sendiri...

...dan jika kita menyadari hal tersebut, semua kejelekan yg ada, semua hal2 yg menyakitkan hati dan semua ketidaknyamanan yg engkau rasakan adalah hartamu yg tak ternilai harganya.... karena kamu telah menemukan seseorang yg mau menerima mu apa adanya, kekurangan serta keburukan2mu.. seperti kamu pun mencintai semua kekurangan yg ada padanya..

(lesson from Will good Hunting, written by matt damon & ben affleck)

3. KOMUNITAS

Komunitas pny cara utk mengubah visi kita menjd lbh baik.Tdnya kita mungkin berharap byk pd tmn2 kita.Kita berhrp mrk tepat wkt,kita berhrp mrk mengerti kebthan kita,kita berhrp mrk sll memberi respon yg bnr.Sdh psti,pengharapan itu justru akan dikecewakan oleh kenyataan.



Tp jika kita lbh realistis n mengerti bahwa tmn2 kita adl manusia yg pelupa n kdg2 tdk peka,maka kita akan lbh mengcp syukur saat mrk menjd bertanggung jwb,mengasihi n bermurah hati.



Keluar dr sebuah komunitas adl plhn yg akan diambil ketika seseorg menolak utk mengakui bhw tmn dlm komunitas mrk adl manusia.Hrs ada perubahan dlm cara kita berpkr! Plhlah utk memberi semangat pd tmn2 kita,bknnya menuntut mrk terus menerus.


Perumpamaan selumbar n balok :

"Bagaimanakah engkau dpt berkata kpd saudaramu : Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dr matamu,pdhl ada balok di dlm matamu.Hai org munafik,keluarkanlah dahulu balok dr matamu,maka engkau akan melihat dgn jls utk mengeluarkan selumbar itu dr mata saudaramu."



Apakah rekan kita merasa mrk hdp dgn detektif 'selumbar'?Apakah mrk tegang n ketakutan krn tdk hdp sesuai dgn ekspetasi kita?Apakah mrk lbh merasa ditolak drpd diterima?



Izinkanlah kasih mengjr kita utk memberi ruang utk mrk menjd diri sndr,bahkan memberi ruang 'kegagalan'.

"Kuatkanlah tgn yg lemah lesu n teguhkanlah lutut yg goyah."



Bknkah kita ingin tinggal dlm komunitas tmpt kita bebas mengeskpresikan diri,bertumbuh dlm lingkungn aman yg memberikan semangat n dorongan meskipun kita gagal?Sama halnya dgn rekan2 kita! Ambillah komitmen setiap hari utk melepaskan ekspektasi yg tdk realistis n menjd pemberi semangat yg terbaik utk rekan2 kita.



"Dan marilah kita saling memperhatikan spy kita saling mendorong dlm kasih n dlm pekerjaan baik."

4. DOUGHNUT PHILOSOPHY

Lubang di tengah donat bukanlah kekurangan atau kelemahan dari donat,tapi karena lubang itulah donat disebut donat.



Masalah di tengah hidup,bukan berarti hidup kita jelek dan jauh lebih buruk dari kehidupan orang lain.Tapi karena masalah itulah hidup kita disebut hidup.



Jadi,kalau kita mengeluh kenapa harus ada masalah dalam hidup kita,sama saja dengan orang yang memaki-maki donat dan berkata...



"Eh,Donat!Kenapa harus ada lubang sih di tengah-tengah elu?!"

5. PRECIOUS TREASURE

2 orang anak manusia menghadap Tuhan. Mereka akan mendapatkan peti harta karun. Manusia pertama berpikir bahwa apapun itu pemberian Tuhan pasti luar biasa dan tidak mengecewakan. Manusia kedua berpikir bahwa peti harta itu pasti besar dan isinya pasti jauh lebih baik daripada isi peti harta raja-raja di Bumi. Ketika tiba di hadapan Tuhan,masing-masing mereka mendapatkan peti mini berukuran 7cm x7cm. Mereka berdua bingung namun karena itu harta karun pemberian Tuhan maka mereka menerimanya. Mereka membuka peti mini itu di hadapan Tuhan. Peti mini itu kosong tanpa isi. Manusia pertama berkata, "Tuhan,meskipun isinya kosong,aku tetap menerimanya karena ini pemberian-Mu. Terima kasih,Tuhan." Manusia kedua malah tertawa, "Hahaha...Tuhan becanda. Peti ini sangat mini dan isinya kosong. Baiklah,aku berikan peti mainan ini kepada anak kecil atau memajangnya di atas meja kerjaku."

Kedua manusia ini pulang ke rumah mereka masing-masing. Manusia pertama menemukan setumpuk emas di dalam rumahnya. Sedangkan manusia kedua menemukan setumpuk sampah dalam rumahnya. Dan Tuhan menyertakan secarik kertas berisikan HARTA KARUNMU ADALAH HATIMU YANG TULUS UNTUKKU.

6. KOPI ASIN

Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat.

Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya. Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang aja yuk...k?!?"

Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?"

Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali!! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.

Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi seperti ini?"

Si pria menjawab,"Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana."

Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria dihadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana, masa kecilnya, dan keluarganya.

Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua. Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli ...betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu!

Untung ada kopi asin!!

Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah, sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya,dan setiap saat sang putrid membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata,

"Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu tentang kopi asin. Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama?? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terusâ€

Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita!! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa pun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidup ku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu.

Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.

Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam??

Si gadis pasti menjawab, rasanya manis!!

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu bukan seperti yang anda gambarkan.

Sama seperti kejadian kopi asin tadi.

Tambahkan CINTA dan Kurangi BENCI..

karena terkadang GARAM terasa LEBIH MANIS dari pada GULA!!

7. JANGAN SAMPAI TERLAMBAT

sahabat....

Pelajaran yang sangat berharga buat ISTRI juga SUAMI...

Bagi yg sudah pernah baca, luangkan waktu untuk baca sekali lagi

Ini adalah cerita sebenarnya ( diceritakan oleh Lu Di dan di edit oleh

Lian Shu Xiang )


Sebuah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah

tangga.Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka,tetapi

segalanya sudah terlambat. Membawa nenek utk tinggal bersama

menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah menghianati ikrar

cinta yg telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah, saya dan

suami setuju menjemput nenek di kampung utk tinggal bersama .


Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya

harapan nenek, nenek pula yg membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga

tamat kuliah.


Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar

yg menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga

dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar

matahari,tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat

saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata

:"Mari,kita jemput nenek di kampung".


Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke

dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana.. Aku

seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan

kedalam kantongnya. Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka

tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar

sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan.Aku sungguh menikmati

saat-saat seperti itu.


Kebiasaan nenek di kampung tidak berubah. Aku suka sekali menghias rumah

dengan bunga segar, sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata

kepada suami:"Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga

tidak bisa dimakan?" Aku menjelaskannya kepada nenek:"Ibu, rumah dengan

bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih

gembira."Nenek berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa:

"Ibu, ini kebiasaan orang kota , lambat laun ibu akan terbiasa juga."


Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil

membawa bunga,dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga

bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil

menggeleng-gelengka n kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia

selalu tanya itu berapa harganya ,ini berapa.Setiap aku jawab, dia

selalu berdecak dengan suara keras.Suamiku memencet hidungku sambil

berkata:"Putriku, kan kamu bisa berbohong... Jangan katakan harga yang

sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.


Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan

sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata nenek seorang anak laki-laki

masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah

nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek

selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan

sendok, itulah cara dia protes.


Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku

sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun

pagi apalagi disaat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di

dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya; dia

suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa

untuk dijual katanya.Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong

plastik, dimana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua

kumpulan kantong plastik.


Kebiasaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan

pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali

lagi pada saat dia sudah tidur.Suatu hari, nenek mendapati aku sedang

mencuci piring malam harinya, dia segera masukke kamar sambil membanting

pintu dan menangis.Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur

seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak

perduli. Aku menjadi kecewa dan marah."Apa salahku?" Dia melotot sambil

berkata:"Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan pring itu

bisa membuatmu mati?"


Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana

mejadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak

pada siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap

pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu

kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan

lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku,

seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri?

Demi menjaga suasana pagi hari tidak terganggu, aku selalu membeli

makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:"Lu

di, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga

kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata

tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku..Dan dia

akhirnya berkata:"Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama

kami setiap pagi.."Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba

canggung itu.


Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu

perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar

semua.Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku

segera mengeluarkan semua isi perut... Setelah agak reda, aku melihat

suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar

mata yg tajam, diluar sana terdengar suara tangisan nenek dan

berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa

bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!.

Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku,

nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh..suamiku

segera mengejarnya keluar rumah.


Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.

Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku.

Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah

banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual

dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang

kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:"Lu

Di, sebaiknya kamu periksa ke dokter."Hasil pemeriksaan menyatakan aku

sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah

berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek

sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?


Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia

berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu

tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke

arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya

penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku

sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku

ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan

berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku

minta ampun tetapi..... mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi

air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat

sangat buruk?


Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi,

memikirkan sinar matanya yg penuh dengan kebencian, aku menangis dengan

sedihnya. Tengah malam,aku mendengar suara orang membuka laci, aku

menyalakan lampu dan melihat dia dgn wajah berlinang air mata sedang

mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa

berkata-kata. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu.

Sepertinya dia sudah memutuskan utk meninggalkan aku. Sungguh lelaki yg

sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta

dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata.


Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan

masalah ini, aku akan membicarakan semua masalah ini dan pergi

mencarinya di kantornya.Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yg

melihatku dengan wajah bingung..."Ibunya pak direktur baru saja mengalami

kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit.. Mulutku terbuka

lebar.Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, nenek sudah

meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang

jasad nenek yg terbujur kaku. Sambil menangis aku menjerit dalam

hati:"Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?"

Sampai selesai upacara pemakaman, suamiku tidak pernah bertegur sapa

denganku,

jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan kebencian.

Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu nenek

berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku

mengejar sambil berlari, nenek juga berlari makin cepat sampai tidak

melihat sebuah bus yg datang ke arahnya dengan kencang. Aku baru

mengerti mengapa pandangan suamiku penuh dengan kebencian. Jika aku

tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar,

jika..............dimatanya, akulah penyebab kematian nenek.


Suamiku pindah ke kamar nenek, setiap malam pulang kerja dengan badan

penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga

merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua

ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera

mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah

menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya

walaupun ini bukan salahku. Waktu berlalu dengan sangat lambat.Kami

hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang

makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah.


Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah café, melalui keremangan lampu

dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita

didalam. Dia sedang menyibak rambut sang gadis dengan mesra. Aku

tertegun dan mengerti apa yg telah terjadi. Aku masuk kedalam dan

berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak

menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus

berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak

berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku

dengan sinar mata yg tidak kalah tajam dariku. Suara detak jangtungku

terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian.


Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak..

mungkin aku akan jatuh bersama bayiku dihadapan mereka.

Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang

telah terjadi. Sepeninggal nenek, rajutan cinta kasih kami juga

sepertinya telah berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang

sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas dibongkar.

Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak

ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk

menjelaskan semua ini. Tetapi itu tidak terjadi..... ...., semua berlalu

begitu saja.


Aku mulai hidup seorang diri, pergi check kandungan seorang diri. Setiap

kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati

ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi

ini, tetapi aku seperti orang yg sedang histeris mempertahankan

miliknya. Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada nenek bahwa aku tidak

bersalah.


"Suatu hari pulang kerja,aku melihat dia duduk didepan ruang tamu.

Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas diatas meja,

tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu.2 bulan hidup sendiri, aku

sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata

kepadanya:"" Tunggu sebentar, aku akan segera menanda tanganinya"" .Dia

melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata

pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa

sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar.


Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia

memperhatikan perutku yg agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku

menanda tangani surat itu dan menyodorkan kepadanya."" Lu Di, kamu

hamil?"" Semenjak nenek meninggal, itulah pertama kali dia berbicara

kepadaku.. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yg menglir keluar

dengan derasnya. Aku menjawab:""Iya, tetapi tidak apa-apa.. Kamu sudah

boleh pergi"".Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling

berpandangan. . Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air

matanya terasa menembus lengan bajuku.Tetapi di lubuk hatiku, semua

sudah berlalu, banyak hal yg sudah pergi dan tidak bisa diambil kembali.

"Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata:"Maafkan

aku, maafkan aku". Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak

bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan.Cinta

diantara kami telah ada sebuah luka yg menganga. Semua ini adalah sebuah

akibat kesengajaan darinya.


Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak

akan pernah kembali.Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan

untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah

menyentuh semua makanan pembelian dia, tidak menerima semua hadiah

pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani

surat itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap

tidak berbekas.


Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera

berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke kamar nenek. Malam hari,

terdengar suara orang mengerang dari kamar nenek tetapi aku tidak

perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli

padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan

bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa

terbahak-bahak. Dia lupa........ . , itu adalah dulu, saat cintaku masih

membara, sekarang apa lagi yg aku miliki?


Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang

sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang

perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk

anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan

barang-barang. Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak

bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar, malam hari dari

kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia

lagi tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku

itu bukan lagi suatu masalah.


Suatu malam di musim semi, perutku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku

berteriak dengan suara yg keras. Dia segera berlari masuk ke kamar,

sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yg ditunggu-tunggu

olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit.

Sepanjang jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat

dingin yg mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera

digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yg kurus kering, aku

terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi

yg mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?


Sampai dipintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh

kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit

aku masih sempat tersenyum padanya. Keluar dari ruang bersalin, dia

memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil

tersenyum bahagia. Aku memegang tangannya, dia membalas memandangku

dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai. Aku

berteriak histeris memanggil namanya.


Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya...aku

pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya,

tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit

saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium

mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah

mukjijat. Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yg lalu kata

dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi

perduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar

nenek lalu menyalakan komputer.


Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa adanya, aku

masih berpikir dia sedang bersandiwara. ....Sebuah surat yg sangat panjang

ada di dalam komputer yg ditujukan kepada anak kami."Anakku, demi dirimu

aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku. Aku

tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan

kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi

ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Didalam komputer ini, ayah

mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup

yg akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah.

"""Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup

selama bertahun -tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia

sungguh menderita, dia adalah orang yg paling mencintaimu dan adalah

orang yg paling ayah cintai"".


Mulai dari kejadian yg mungkin akan terjadi sejak TK, SD, SMP, SMA

sampai kuliah, semua tertulis dengan lengkap didalamnya. Dia juga

menulis sebuah surat untukku.""Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yg

paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku

tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan

bayi kita terganggu oleh karenanya. Kasihku, jika engkau menangis

sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih

atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya

kesempatan untuk memberikannya pada anak kita. Pada bungkusan hadiah

tertulis semua tahun pemberian padanya""."


Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. Aku menggendong

anak kami dan membaringkannya diatas dadanya sambil berkata: "Sayang,

bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan

kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya".Dengan susah payah dia

membuka matanya, tersenyum... ......... ...anak itu tetap dalam dekapannya,

dengan tangannya yg mungil memegangi tangan ayahnya yg kurus dan lemah.

Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di

tangan sambil berurai air mata........ . ......... ...


sahabat terkasih, aku sharing cerita ini kepada sahabat, agar kita semua

bisa menyimak pesan dari cerita ini.Mungkin saat ini air mata kalian

sedang jatuh mengalir atau mata masih sembab sehabis menangis, ingatlah

pesan dari cerita ini :"Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati diantara

kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam

hati. Siapa tau apa yg akan terjadi besok? Ada sebuah pertanyaan: Jika

kita tahu besok adalah hari kiamat, apakah kita akan menyesali semua hal

yg telah kita perbuat? atau apa yg telah kita ucapkan? Sebelum segalanya

menjadi terlambat, pikirlah matang2 semua yg akan kita lakukan sebelum

kita menyesalinya seumur hidup...!!

8. HIDUP ADALAH ANUGERAH



Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.

NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya !!!

9. PAY IT FORWARD

Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: “PAY IT FORWARD”

Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

Percobaanpun dimulai : Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman
keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor.
Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya “PAY IT FORWARD, MOM”

Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :”PAY IT FORWARD, MOM”

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : “PAY IT FORWARD, SON”.

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : “PAY IT FORWARD, SIR”

Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan:”PAY IT FORWARD”

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah “PAY IT FORWARD” tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.

Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.

Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: “PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada disekitarmu)”

10. KESEMPATAN DALAM KEHIDUPAN

Di sebuah ladang yang subur, terdapat 2 buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”

Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera.

***

Teman, memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.
Sahabat, tiap pilihan selalu ada resiko yang mengiringinya. Namun jangan sampai ketakutan, keraguan dan kebimbangan, menghentikan langkah kita.

ps. “Bukalah setiap pintu kesempatan yang datang mengetuk, sebab, siapa tahu, pintu itu tak mengetuk dua kali.” (Hilman, Lupus I)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar